pagi pagi sudah terdengar keributan kecil di keluarga pak atmo...masalah kecil bisa meletup menjadi bom buku yang bisa menghancurkan seukuran rumahnya..........untungnya bukan bom beneran
mungkin awalnya masalah sepele tapi karena ditaburi dengan emosi dan dibumbui dengan tekanan hidup yang semakin menggila,segala sesuatu semakin mudah memanas dan yang terjadi seringkali percekcokan dalam keluarga pak atmo
rutinitas yang monoton dan sikap yang semakin tidak terkontrol penyebab meletupnya percekcokan tersebut.
rutinitas yang monoton dan sikap yang semakin tidak terkontrol penyebab meletupnya percekcokan tersebut.
awalnya pak atmo tinggal berdua bersama istrinya bu ratmi,mereka menempati rumah yang dibangun oleh anaknya marni.tapi karena alasan pekerjaan diluar kota untuk sementara mereka menempati sekaligus merawat karena tidak ada penghuninya,.
dua tahun mereka menempati rumah marni tanpa ada hingar bingar 2 cucu mereka iman dan mukmin,mereka baru berumur 7 dan 4 tahun dan nakalnya bukan main...
terlintas dibenak pak atmo tentang anak dan cucu cucunya untuk segera berkumpul bersama.hampir setiap hari pak atmo menanyakan kepada marni kapan dia akan pulang menempati rumahnya.sudah tidak sabar rupanya pak atmo menunggu momen tersebut.
selang beberapa bulan kemudian marni dimutasi oleh perusahaan tempat dia bekerja,kebetulan perusahaan itu domisilinya dekat dengan rumah yang ditinggali pak atmo.dengan sepenuh hati pak atmo menyambut buah hatinya.terjawab sudah harapan yang selama ini dia inginkan,yakni berkumpul bersama anak dan cucunya.
hari berganti minggu dan minggu berganti bulan dan tak terasa telah dilewati bersama dengan senang,tawa canda tingkah laku cucu cucunya yang menggemaskan.....
tapi semua memang tiada yang kekal,begitu pula apa yang dirasakan oleh pak atmo.semakin lama kondisi dirumahnya semakin tidak menentu,sering terjadi keributan kecil,pertengkaran antara marni dengan suaminya,belum lagi kenakalan kedua anak marni yang semakin tidak terkontrol,maklum selama ini marni sudah terbiasa hidup dengan fasilitas pembantu,apapun tinggal menyuruh pembantu.
tapi kondisi sekarang mau tidak mau merubah rutinitas harian dikeluarga marni.setiap pagi marni harus menyiapkan sarapan untuk 2 anaknya dan mencuci baju2 kotor sebelum berangkat bekerja.sedangkan pak atmo kebagian tugas mengantar kedua cucunya ke sekolah dan otomatis menjemputnya juga.
naluri kasih sayang seorang kakek mengalahkan semua pikiran yang berkecamuk di benaknya yang terpendam selama ini.dia hanya bisa menggumam dan sesekali menanggapi argumen marni yang kadang terlalu berlebihan.
hal serupa juga dirasakan oleh bu ratmi yang setiap hari harus bergelut dengan rutinitas dapur dan sekarang mendapat bonus merawat cucu cucunya yang ekstra aktif.
keduanya hanya menganggap semua itu adalah bentuk kasih sayang yang mereka berikan untuk anak dan cucunya.tapi dalam hati kecil mereka sempat terlintas bahwa semua ini sangat berat,bukan berat secara fisik tapi lebih ke masalah psikologi.
mereka tidak ubahnya seperti pembantu yang selalu salah akan tindakan yang telah mereka lakukan,dan marni seolah olah hanya larut dengan semua problema yang dialaminya tanpa melihat disisi lain ada 2 orang yang menjadi korban dari sikapnya tersebut.
masalah sekecil apapun menjadi besar jika sudah begini,dan pak atmo dan bu ratmi cuma bisa mengelus dada,dalam percakapannya mereka mencurahkan semua yang telah terjadi dan saling menguatkan diantara keduanya.
pak atmo:"bukne...dulu saat jauh, kita seringkali kangen pada mereka dan berharap segera dapat berkumpul bersama,tapi sekarang yang terjadi kenapa seperti ini?"
bu ratmi:"itulah pakne,kalau sudah dekat memang semua terasa tidak berharga..,semoga saja kita masih diberi kesehatan...agar masih bisa melihat mereka tumbuh dewasa,sudah....jangan memikirkan hal ini,kita doakan saja semoga mereka diberi kesadaran oleh yang maha kuasa"
ya tuhan,,,,,,,,,,,sungguh suatu hal yang memilukan....disaat kita jauh kita saling merindukan,tapi disaat dekat kenapa yang ada hanya saling menyakiti??
ibarat pepatah..."disaat jauh bunga itu terasa harum,tapi begitu dekat yang tersisa hanya bau busuk yang menyengat"
kebaikan seseorang yang jauh sekecil apapun pasti diingat,tapi kebaikan orang didekat kita terasa tidak tampak...karena kita hanya sibuk mengingat keburukannya"
No comments:
Post a Comment