Sunday, June 12, 2011

telepon itu............

"yang sabar ya bu....." bisik arman pada bu ratmi,dan perkataan arman ini membuat bu ratmi semakin bingung...
"ada apa le? koq ngomong gitu sama ibu...ayo ngomong",sahut bu ratmi seraya bertanya tanya dalam hatinya.
"nanti ibu bakal tau sendiri koq,....saya cuma  mengingatkan ibu supaya ibu sabar menghadapi sesuatu yang akan terjadi nanti" dan setelah berkata seperti itu pada ibunya,arman pamit untuk berangkat bekerja...
."ati ati di jalan ya" sahut bu ratmi pada arman....

keesokan harinya bu ratmi seperti biasa dengan kesibukan sehari hari dan dengan rutinitas yang tidak ada habisnya.tiba tiba hp bututnya berdering....dan dengan cekatan bu ratmi menjawabnya

"hallo,assalamualaikum...niki sinten''
"ini saya bu,mau mengabarkan kalo saya dah dapat mobilnya,tapi uang kekurangannya saya pinjam ibu" jawab paijo suami marni...
"lho...ibu kan sudah bilang kalo ada perlu apa apa itu jangan lewat telpon"jawab bu ratmi dengan nada kesal sambil mengakiri percakapan itu


sejenak bu ratmi ingat perkataan arman kemarin..dan dia merasa bahwa mungkin perkataan arman tentang hal ini...bu ratmi semakin galau....
sore harinya bu ratmi cerita akan hal ini pada prapto anak sulungnya...dan benar dugaan arman bahwa akan terjadi hal yang tidak mengenakkan...prapto kurang setuju masalah peminjaman uang yang dilakukan oleh paijo..bu ratmi semakin dilema,maksud hati ingin berkeluh kesah dan meminta pendapat malah dampratan yang ia dapat...ketegangan sempat terjadi antara prapto dan bu ratmi...


lama terdiam bu ratmi setelah ketegangan itu...tak lama setelah prapto pergi.paijo dan marni pulang dengan membawa mobil yang dia beli..kegundahan bu ratmi tak bisa disembunyikan lagidan sikapnya dingin saat tahu bahwa paijo dan marni akhirnya jadi membeli mobil itu.

arman mengetahui kegundahan bu ratmi..tapi dia diam sejenak untuk melihat situasi dan berbasa basi untuk melihat mobil baru kakaknya....arman tahu betul sifat bu ratmi...yang jika ada masalah sedikit saja pasti akan dipikir yang berlebihan dan tak jarang bu ratmi sakit dalam memikirkan hal itu...

jam 10 malam disaat semua beranjak menuju peristirahan...arman mengetuk pintu kamar bu ratmi"bu ibu sudah tidur ya?nih ada kue" bu ratmi pun keluar menemui arman dengan mata sayu,terlihat jelas kalau bu ratmi sedang gundah.......

arman pun bertanya..."ada apa bu?" / "oalah le...ibu sedih.."keluh bu ratmi

arman pun mengerti dan bisa menangkap arah pembicaraan bu ratmi....dan arman pun mengulangi perkataannya kemarin pada bu ratmi untuk bersabar...
arman menghela nafas panjang dan menghibur bu ratmi...arman pun semakin tak kuasa melihat kesedihan bu ratmi...air mata itu jatuh membasahi pipinya yang berkerut.

bu ratmi merasa dilema akan kejadian yang dialaminya hari itu.dia merasa seperti terpojokkan dan merasa bersalah dan selalu salah..arman coba menghibur kesedihan bu ratmi dengan memberikan pengertian,ide dan solusi atas masalah itu..

dari permasalahan bu ratmi ini dapat kita simpulkan bahwa hubungan antara anak dan orang tua kadang bisa pasang surut seperti air laut,dan hal itu bisa disebabkan oleh hal yang kadang kecil tapi efek yang dirasakan sebesar gelombang samudra...

komunikasi yang baik adalah kunci dari suatu hubungan,,,,apapun hubungan tidak akan berjalan harmonis jika komunikasi tidak berjalan lancar.
kesalahpahaman dan perkataan yang menyakitkan hanya akan memperburuk suatu hubungan...

disini yang paling berperan penting adalah dukungan moral dan semangat untuk memperbaikinya...saling menguatkan,memberi masukan,saran adalah penting untuk memulihkan semua itu....










No comments:

Post a Comment